RESENSI
BUKU SATANIC FINANCE
Judul
Buku : Satanic Finance
Penulis
: A. Riawan Amin
Penerbit : Zaytuna
Tebal : 124 halaman
Penerbit : Zaytuna
Tebal : 124 halaman
Satanic
finance? Buku tentang apa sih? Ya, itu
adalah sebuah kegiatan keuangan yang dilakukan oleh para setan untuk
menyesatkan para manusia dengan cara menghancurkan perekonomian dunia.
Banyak
negara berkembang yang sebetulnya kaya akan sumber daya alam, namun
kenyataannya malah hidup miskin, kelaparan bahkan dililit hutang yang seakan
tak mungkin terbayar. Fenomena itu akhir-akhir ini mungkin sudah menjadi
pemandangan yang biasa bagi diri kita. Apa sebenarnya penyebab dari semua
fenomena itu? Apakah semua itu merupakan suatu kebetulan belaka?
Menurut penulis buku ini, fenomena itu sama sekali bukan kebetulan, melainkan sesuatu yang sudah didesain sedemikian rupa sehingga terlihat seakan-akan itu hanya sebuah kebetulan. Bencana finansial, demikian buku ini menyebutnya merupakan hasil karya para setan dan manusia-manusia yang menjadi agen binaan mereka.
Menurut penulis buku ini, fenomena itu sama sekali bukan kebetulan, melainkan sesuatu yang sudah didesain sedemikian rupa sehingga terlihat seakan-akan itu hanya sebuah kebetulan. Bencana finansial, demikian buku ini menyebutnya merupakan hasil karya para setan dan manusia-manusia yang menjadi agen binaan mereka.
Buku
Satanic Finance terdiri dari lima bab yang disajikan dengan pokok bahasan yang saling
berkaitan.
Bab satu
dimulai dengan ilustrasi kisah suku Tukus dan Sukus yang dahulunya hidup
sejahtera. Tetapi keadaan tersebut berubah 180 derajat semenjak kolega para
setan datang dan menawarkan sistem perekonomian baru. Sudah tentu hasilnya bisa
ditebak, sistem baru tersebut membuat perekonomian kedua suku tersebut carut
marut. Perangkap tersebut yang dengan cerita dan intensitas yang berbeda
terjadi dalam krisis ekonomi di Asia Tenggara.
Para pelaku satanic finance menggunakan pilar yang sering disebut dengan istilah “Three Pilars of Evil” untuk menghisap darah mangsanya khususnya di negara-negara berkembang. Seperti apa yang sudah diilustrasikan sebelumnya. Ketiga pilar tersebut berisi Fiat money, Fractional Reserve Requirement (FRR), dan Interest (bunga).
Penggunaan kertas sebagai alat transaksi ekonomi dalam kehidupan sehari-hari menggantikan koin emas atau biasa disebut dengan istilah Fiat Money turut berperan penting dalam terjadinya inflasi. Bagaimana tidak, uang kertas yang diciptakan tanpa didukung adanya logam mulia (backed) seperti emas, sehingga suatu “lembaga” bisa dengan mudah mencetak uang terus menerus untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dan, tahukah anda bahwa Bank sentral diseluruh dunia (termasuk kita) hanya menyediakan FRR sebesar 10 % atau cadangan minimal kekayaannya hanya 10% saja. Dimana artinya Bank hanya ada kekayaan sebesar 10 Triliyun (antara lain emas) untuk menciptakan uang sebanyak 100 Triliyun, sehingga apabila semua nasabah mengambil uang simpanan di bank, bank tersebut tidak akan mampu membayar. Demikian pula hanya dengan negara, apabila semua negara menggunakan devisa dollarnya maka banker yang punya dollar tidak akan mampu untuk membayarnya. Interest (Bunga) yang merupakan biaya servis yang dikenakan bank untuk pinjaman atau kredit yang diberikan kepada nasabahnya. Para setan pun menyebutnya price of money or capital yang wajar bila ditarik karena mereka menganggap bahwa jika uang tersebut diputar maka mereka akan terus memperoleh keuntungan atau simple nya keuntungan yang ditahan. Tetapi apabila ketiga pilar tersebut bertemu maka akan timbul korelasi antara sector moneter dan sector riil. Sector pertama bisa mendukung sector riil melalui pembiayaan investasi atau pengucuran pinjaman. Perubahan dalam sector moneter, praktis juga akan mengubah konfigurasi padda sector riil. Untuk lebih jelasnya kita gunakan equation of exchange yang biasa dipakai oleh ekonom.
Para pelaku satanic finance menggunakan pilar yang sering disebut dengan istilah “Three Pilars of Evil” untuk menghisap darah mangsanya khususnya di negara-negara berkembang. Seperti apa yang sudah diilustrasikan sebelumnya. Ketiga pilar tersebut berisi Fiat money, Fractional Reserve Requirement (FRR), dan Interest (bunga).
Penggunaan kertas sebagai alat transaksi ekonomi dalam kehidupan sehari-hari menggantikan koin emas atau biasa disebut dengan istilah Fiat Money turut berperan penting dalam terjadinya inflasi. Bagaimana tidak, uang kertas yang diciptakan tanpa didukung adanya logam mulia (backed) seperti emas, sehingga suatu “lembaga” bisa dengan mudah mencetak uang terus menerus untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dan, tahukah anda bahwa Bank sentral diseluruh dunia (termasuk kita) hanya menyediakan FRR sebesar 10 % atau cadangan minimal kekayaannya hanya 10% saja. Dimana artinya Bank hanya ada kekayaan sebesar 10 Triliyun (antara lain emas) untuk menciptakan uang sebanyak 100 Triliyun, sehingga apabila semua nasabah mengambil uang simpanan di bank, bank tersebut tidak akan mampu membayar. Demikian pula hanya dengan negara, apabila semua negara menggunakan devisa dollarnya maka banker yang punya dollar tidak akan mampu untuk membayarnya. Interest (Bunga) yang merupakan biaya servis yang dikenakan bank untuk pinjaman atau kredit yang diberikan kepada nasabahnya. Para setan pun menyebutnya price of money or capital yang wajar bila ditarik karena mereka menganggap bahwa jika uang tersebut diputar maka mereka akan terus memperoleh keuntungan atau simple nya keuntungan yang ditahan. Tetapi apabila ketiga pilar tersebut bertemu maka akan timbul korelasi antara sector moneter dan sector riil. Sector pertama bisa mendukung sector riil melalui pembiayaan investasi atau pengucuran pinjaman. Perubahan dalam sector moneter, praktis juga akan mengubah konfigurasi padda sector riil. Untuk lebih jelasnya kita gunakan equation of exchange yang biasa dipakai oleh ekonom.
M x V = P x Y
Dimana M= supply uang
V= kecepatan uang beredar
P= agregat rata tingkat bunga
Y= output riil barang dan jasa
Dengan menggunakan sudut pandang penulisan sebagai setan, penulis menjelaskan bagaimana para setan merancang kehancuran sistem ekonomi, siapa saja kolega-kolega yang membantu memperlancar aksi mereka, bagaimana cara mendidik kolega dan kriteria kolega yang mereka pilih, serta trik apa saja yang biasa mereka gunakan.
Bab dua pada
buku ini menjelaskan satu persatu mulai dari bahaya hutang. Hutang dianggap
sepele oleh sebagian besar manusia, bahkan dijadikan sebuah kebiasaan padahal
dalam hadits pun dijelaskan “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni
kecuali utangnya” (Hadits Riwayat Muslim). Contohnya penggunaan credit card. Padahal inilah produk
unggulan dari para setan dan koleganya yang fungsinya hampir sama seperti fiat money. Mengapa bisa demikian? Tentu
saja bisa, karena transaksi dengan credit
card adalah transaksi hutang dimana ada keharusan membayar bunga pada saat
jatuh tempo dan pembayaran denda jika terlambat membayarnya, sehingga berakibat
penggandaan uang yang beredar. Dampak yang lebih ekstrim dari hutang ini adalah
terjadinya perbudakan. Dimana pihak yang berkuasa bisa dengan semena-mena
memperbudak pihak yang lemah, tentu saja dengan kekuasaan yang mereka miliki.
Bab tiga
membahas tentang The Green Evil yap
istilah itu ditujukan untuk dollar dimana hampir semua Negara mempunyai devisa
dalam dollar. Mengapa bisa seperti itu? Perhatikan ilusi berikut dollar
digambarkan seperti cek kosong dan yang menerbitkan adalah kolega setan yang
terpandang dan terhormat sehingga para penerima cek pun merasa tidak perlu
untuk mencairkan cek tersebut toh kalau mereka memerlukan biaya mereka tinggal
memberikan cek tersebut ke orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka dan
begitu seterusnya dan itulah mengapa banyak sekali yang menggunakan dollar yang
berharga laiknya emas (as good as gold).
Siapa sih yang membuat dollar bisa berharga seperti emas? Jawabannya adalah The Federal Reserve System atau
disingkat Federal Reserve atau
pendeknya The Fed yang dibawah paying
Federal Reserve ACT, 1913. Dan yang punya bukan lah Departemen Keuangan (U.S.
Treasury) melainkan sekelompok pemilik swasta
Bab empat,
menjelaskan bagaimana solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi konspirasi
besar yang telah dideskripsikan sebelumnya yaitu kembali kepada sistem emas.
Karena logam mulia ini menempati kedudukan yang tinggi, boleh dibilang seperti
mata uang surga (Heaven’s Currency),
karena fungsinya dalam menjaga keadilan yang menjadi salah satu ciri utama
penghuni surga. Selain itu emas juga mempunyai sifat yang istimewa dibandingkan
dengan logam yang lain, diantaranya tidak bisa diubah dengan bahan kimia lain,
emas tidak terpengaruh oleh air dan udara, emas tidak berkarat, termasuk logam
lunak sehingga mudah ditempa, dan emas dikenal sebagai logam yang paling berat.
Dan satu hal lagi yang menjadikan emas patut dijadikan sebagai alat transaksi
yaitu karena nilainya yang stabil anti inflasi, tidak seperti uang kertas.
Bab lima
dan merupakan bab yang terakhir terdapat hal-hal yang tersurat sebagai harapan
dari penulis akan adanya para pembebas dari belenggu dan konspirasi yang ada
yang dikenall dengan sebutan El Libertador. Merekalah yang
melakukan kampanye perlawan terhadap sistem setan yang mencekik. Mereka
menyuarakan perlunya sistem baru, sistem yang mana tak lebih merupakan
duplikasi terhadap sistem perbankan yang biasa disebut sebagai perbankan Islam.
Tidak hanya itu saja, El Libertador mengusung ide
menggunakan kembali standard emas. Tentu saja hal itu membuat kegusaran para
setan semakin bertambah, karena melalui kedua sistem tersebut ketiga pillar
yang sudah didesain oleh para setan dan koleganya dapat dengan mudah dirobohkan.
Buku ini menarik, bukan
hanya dari isinya yang menggelitik, tetapi juga karena penuturannya yang segar .
Gaya penulisan yang khas dari penulis plus gambar-gambar kartunnya, membuat
pembaca seakan-akan berdialog dengan setan. Konten ekonomi disajikan
secara sederhana, nyaris seperti kisah. Pembaca juga disuguhi fakta-fakta yang
menyadarkan, apakah kita dipihak korban, atau jangan-jangan dipihak
setan. Buku ini penting dibaca, terutama oleh kalangan pemerintahan,
anggota dewan, pengamat ekonomi, dosen, mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat, dan
siapa pun yang peduli pada kebangkitan bangsa dan negara dari jeratan keuangan
setan.ayo baca dan jadilah El Libertador bagi ummat di seluruh dunia untuk kesejahteraan kita semua.
Ekonomi Syariah! BISA!!!!
Allahu Akbar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar