Pages

welcome


widgeo.net

Kamis, 28 November 2013

Sumber daya konsumen dan pengetahuan

Sumber Daya Konsumen
Sumber daya konsumen adalah segala
sumber daya konsumen yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian
produk maupun jasa. Sumber daya
konsumen ada 3 yaitu sumber daya
ekonomi, sumber daya sementara, sumber
daya kognitif.
1. Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih
dikenal dengan potensi ekonomi pada
dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu
atau segala sesuatu sumberdaya yang
dimiliki baik yang tergolong pada
sumberdaya alam (natural resources/
endowment factors) maupun potensi
sumberdaya manusia yang dapat
memberikan manfaat (benefit) serta dapat
digunakan sebagai modal dasar
pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat
ketergantungan terhadap sumberdaya
secara struktural harus bisa dialihkan pada
sumberdaya alam lain. Kategori
sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya
alam yang bisa habis dalam jangka pendek
jika digunakan dan dicemari secara cepat,
namun demikian lambat laun akan dapat
diganti melalui proses alamiah misalnya ;
pohon-pohon di hutan, rumput di padang
rumput, deposit air tanah, udara segar dan
lain-lain Sumberdaya alam ini
keberadaannya harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin dalam kerangka untuk
mendorong, mempercepat dan menunjang
proses pembangunan wilayah (daerah).
Disamping komponen sumberdaya alam,
pada saat ini peranan sumberdaya manusia
(human resources) dalam konteks kegiatan
pembangunan ekonomi termasuk
pembangunan ekonomi daerah (wilayah)
semakin signifikan.
2. Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena konsumen mayoritas
semakin mengalami kemiskinan akan waktu.
Namun demikian ada suatu bagian waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat
pribadi yaitu waktu senggang. Sumber daya
kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut
sifat waktu konsumen disebut barang waktu
(time goods).
• Barang yang menggunakan waktu seperti:
Menonton TV, Tidur, Bermain, dll.
• Barang pengehemat waktu, seperti : rice
cooker, oven microwave, mesin cuci,
blender, dll.
3. Sumber Daya Kognitif
Kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan
operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini
membahas munculnya dan diperolehnya
schemata—skema tentang bagaimana
seseorang mempersepsi lingkungannya
dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat
seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental.
Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dan informasi yang
berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen. Pengetahuan konsumen terdiri
dari 3 macam,yaitu :
1. Pengetahuan produk merupakan
kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi
kategori produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur produk, harga produkdan
kepercayaan mengenai produk.
2. Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di
dalam toko dan penempatan produk yang
sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya
untuk berbelanja, karena telah mengetahui
dimana letak produk di dalam toko tersebut.
3. Pengetahuan Pemakaian, suatu produk
akan memberikan manfaat kepada
konsumen jika produk tersebut telah
digunakan atau dikonsumsi. Agar produk
tersebut bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka
konsumen harus bisa menggunakan atau
mengkonsumsi produk tersebut dengan
benar.Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup agar
konsumen mengetahui cara pemakaian suatu
produk. Pengetahuan pemakaian suatu
produk adalah penting bagi konsumen.

http://
murtihasanah.wordpress.com/2011/11/08/
tugas-softskill-bab-6-sumber-daya-
konsumen-dan-pengetahuan/

SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI

Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulasi atau obyek.
Manifestasi sikap itu tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksana motif tertentu
(Notoatmodjo, 2007).
Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara
bersama-sama membentuk sikap
yang utuh (total attitude) yaitu,
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang
mengenai apa yang berlaku atau apa
yang benar bagi obyek sikap. Sekali
kepercayaan itu telah terbentuk maka
ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan
dari obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional
subyektif seseorang terhadap suatu
obyek sikap. Secara umum komponen
ini disamakan dengan perasaan yang
dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen
perilaku dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku dengan
yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang
dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
Sifat –sifat sikap dari
perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis
karena proses berpikir, merasakan,
dan aksi dari setiap individu
konsumen, kelompok konsumen, dan
perhimpunan besar konsumen selalu
berubah secara konstan. Sifat yang
dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran
menjadi sangat menantang sekaligus
sulit. Suatu strategi dapat berhasil
pada suatu saat dan tempat tertentu
tapi gagal pada saat dan tempat lain.
Karena itu suatu perusahaan harus
senantiasa melakukan inovasi-inovasi
secara berkala untuk meraih
konsumennya.
2. Consumer Behavior Involves
Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat
interaksi antara pemikiran, perasaan,
dan tindakan manusia, serta
lingkungan. Semakin dalam suatu
perusahaan memahami bagaimana
interaksi tersebut mempengaruhi
konsumen semakin baik perusahaan
tersebut dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen
serta memberikan value atau nilai
bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves
Exchange
Perilaku konsumen melibatkan
pertukaran antara manusia. Dalam
kata lain seseorang memberikan
sesuatu untuk orang lain dan
menerima sesuatu sebagai gantinya.
Penggunaan multi
atribut,attidude model
untuk memahami sikap
konsumen
Kepercayaan konsumen terhadap
suatu produk bahwa produk tersebut
memiliki atribut adalah akibat dari
pengetahuan konsumen. Menurut
Mowen dan Minor kepercayaan
konsumen adalah pengetahuan
konsmen mengenai suatu objek,
atributnya, manfaatnya. Pengetahuan
tersebut berguna dalam
mengkomunikasikan suatu produk dan
atributnya kepada konsumen. Sikap
menggambarkan kepercayaan
konsumen terhadap berbagai atribut
tersebut. Berikut adalah beberapa
karakteristik sikap antara lain :
1.Sikap positif, negatif, netral.
2.Keyakinan sikap.
3.Sikap memiliki objek.
4.Konsistensi sikap.
5.Resistensi sikap.
Berikut penggunaan multi atribut
attidude ada tiga yaitu :
1.Theattribute-toward-objectmodel:
Digunakan khususnya menilai sikap
konsumen terhadap satu kategori
produk atau merk spesifik. Hal ini
untuk menilai fungsi kehadiran dan
evaluasi terhadap
sesuatu.Pembentukan sikap
konsumen yang dimunculkan karena
telah merasakan sebuah objek. Hal ini
mempengaruhi pembentukan sikap
selanjutnya.
2.Theattitude-toward-behaviormodel
Lebih digunakan untuk menilai
tanggapan konsumen melalui tingkah
laku daripada sikap terhadap
objek.Pembentukan sikap konsumen
akan ditunjukan berupa tingkah laku
konsumen yang berupa pembelian
ditempat itu.
3.Theoryof-reasoned-actionmodel
Menurut teori ini pengukuran sikap
yang tepat seharusnya didasarkan
pada tindakan pembelian atau
penggunaan merk produk bukan pada
merek itu sendiri tindakan pembelian
dan mengkonsumsi produk pada
akhirnya akan menentukan tingkat
kepuasan.
Pentingnya feeling dalam
memahami sikap
konsumen
Sikap mulai menjadi fokus
pembahasan dalam ilmu sosial
semenjak awal abad 20. Secara
bahasa, Oxford Advanced Learner
Dictionary (Hornby, 1974)
mencantumkan bahwa sikap
(attitude), berasal dari bahasa Italia
attitudine yaitu “Manner of placing or
holding the body, and Way of feeling.
Pengunaan sikap untuk
memperkirakan perilaku
konsumen
Sebagai konsumen, kita masing –
masing mempunyai berbagai macam
sikap terhadap produksi, jasa iklan,
pesanan langsung melalui surat (direct
mail), internet, dan toko ritel. Dalam
konteks perilaku konsumen,
pengertian mengenai berbagai sikap
yang umum akan memberi manfaat
strategis yang besar. Untuk sampai ke
inti yang mendorong perilaku para
konsumen, riset sikap telah digunakan
untuk mempelajari berbagai macam
masalah pemasaran yang strategis.
Tujuan riset untuk mengenali sikap –
sikap terakhir sebagai dasar untuk
memuaskan berbagai kebutuhan
konsumen dengan lebih baik .
Dinamika proses motivasi
Pengertian Motivasi
Motivasi menurut American
Encyclopedia adalah kecenderungan
(suatu sifat yang merupakan pokok
pertentangan) dalam diri sesoerang
yang membangkitkan topangan dan
tindakan. Motivasi meliputi factor
kebutuhan biologis dan emosional
yang hanya dapat diduga dari
pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat
diartikan sebagai pemberi daya
penggerak yang menciptakan
kegairahan seseorang agar mereka
mau bekerjasama,bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upayanya
untuk mencapai kepuasan.motivasi
konsumen adalah keadaan di dalam
pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan guna mencapai
suatu tujuan. Dengan adanya motivasi
pada diri seseorang akan
menunjukkan suatu perilaku yang
diarahkan pada suatu tujuan untuk
mencapai sasaran kepuasan. Jadi
motivasi adalah proses untuk
mempengaruhi seseorang agar
melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi konsumen yang dilakukan
oleh produsen sangat erat sekali
berhubungan dengan kepuasan
konsumen. Untuk itu perusahaan
selalu berusaha untuk membangun
kepuasan konsumen dengan berbagai
kebutuhan dan tujuan dalam konteks
perilaku konsumen mempunyai
peranan penting karena motivasi
timbul karena adanya kebutuhan yang
belum terpenuhi dan tujuan yang ingin
dicapai.kebutuhan menunjukkan
kekurangan yang dialami seseorang
pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan
dipandang sebagai penggerak atau
pembangkit perilaku. Artinya jika
kebutuhan akibat kekurangan itu
muncul, maka individu lebih peka
terhadap usaha motivasi para
konsumen.
Dinamika proses motivasi
Proses motivasi :
1. Tujuan.
Perusahaan harus bias menentukan
terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapai, baru kemudian konsumen
dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui kepentingan.
Perusahaan harus bisa mengetahui
keinginan konsumen tidak hanya
dilihat dari kepentingan perusahaan
semata
3. Komunikasi efektif.
Melakukan komunikasi dengan baik
terhadap konsumen agar konsumen
dapat mengetahui apa yang harus
mereka lakukan dan apa yang bisa
mereka dapatkan.
4. Integrasi tujuan.
Proses motivasi perlu untuk
menyatukan tujuan perusahaan dan
tujuan kepentingan konsumen. Tujuan
perusahaan adalah untuk mencari laba
serta perluasan pasar. Tujuan individu
konasumen adalah pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.kedua
kepentingan di atas harus disatukan
dan untuk itu penting adanya
penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas.
Perusahaan memberikan fasilitas agar
konsumen mudah mendapatkan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Kegunaan dan stabilitas
pola motivasi
Motivasi merupakan dorongan/tenaga
pendorong pada diri individu/
seseorang untuk melakukan sesuatu
guna memenuhi kebutuhannya yang
belum terpenuhi. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan
mengenai mengapa seseorang
membeli produk tertentu, hal ini
berhubungan dengan motivasi seorang
konsumen. Motivasi konsumen
mewakili dorongan untuk memuaskan
kebutuhan baik yang bersifat fisiologis
maupun psikologis melalui pembelian
dan penggunaan suatu produk.
Memahami kebutuhan
konsumen
Kebutuhan konsumen merupakan
faktor yang dipengaruhi oleh
beberapa kriteria sbb:
1.Kebutuhan yang dimaksud adalah
keinginan yang dilandasi oleh
kebutuhan yang tidak dapat dihindari
antara lain:kebutuhan fisik seperti
makanan, pakaian, kenyamanan,
keamanan dimana satu sama lain
konsumen memiliki perbedaan
kebutuhan sosial seperti aktualisasi
diri, harga diri, perhatian orang lain
sangat ditentukan oleh strata sosial
yang dimiliki konsumen misalnya
tingkat pernghasilan, lingkungan.
Kebutuhan individual seperti
pendidikan, penampilan dll.
2. Keinginan (wants) merupakan
kebutuhan yang dibentuk oleh kultur
dan kepribadian konsumen yang akan
membentuk permintaan (demand)
yang akan memberikan kepuasan bagi
konsumen bersangkutan
3. Kebutuhan psikologis. Jenis
kebutuhan seperti ini dilatarbelakangi
oleh kemampuan daya beli konsumen
yang melebihi tingkat kebutuhannya.
Artinya kelompok konsumen yang
berpenghasilan tinggi secara psikolgis
mereka ingin tampil beda dengan
konsumen lainnya. Keinginan terhadap
suatu produk tidak
mempertimbangkan harga tetapi
produk yang mampu mengangkat
harga dari konsumen seperti mobil,
arloji, lukisan atau benda seni dan
produk bermerk lainnya .

Kepribadian nilai dan gaya hidup

Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik
psikologis seseorang yang
menentukan dan merefleksikan
bagaimana seseorang merespon
lingkungannya(Schiffman dan
Kanuk,2000). Berdasarkan definisi
ini maka bias disimpulkan bahwa
yang ditekankan adalah karakter-
karakter internal termasuk
didalamnya berbagai
atribut,sifat,tindakan yang
membedakan dengan orang lain.
Secara praktis konsep kepribadian
dapat didefinisikan sebagai
seperangkat pola
perasaan,pemikiran dan perilaku
yang unik yang menjadi standar
respon konsumen untuk berbagai
situasi.
Pola ini memiliki beberapa cirri
khas yaitu :
Mencerminkan perbedaan
individu
Konsisten
Psikologis dan fisiologi
Kepribadian dapat berubah
Kepribadian berinteraksi dengan
situasi
Dimensi kepribadian :
1. ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang senang
bergaul dan banyak bicara dan
tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang baik
hati, kooperatif dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang
bertanggung jawab, dapat
diandalkan, tekun dan berorientasi
prestasi
4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang tenang,
bergairah,terjamin (positif), lawan
tegang, gelisah,murung dan tak
kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap
pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang
emncirikan seseorang yang
imajinatif, secara artistic peka dan
intelektual.
Nilai
Pola yang dapat kita lihat dari nilai
adalah perubahan perilaku dan
alas an seseorang dalam
membelanjakan uang atau
sumberdaya yang mereka kelola
dan  mereka miliki. Semakin tinggi
mereka menilai dari suatu barang
dan jasa terhadap kehidupan,maka
akan makin tinggi pula apresiasi
mereka dalam memandang barang
dan jasa tersebut dari segi
konsumsi.
Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Plummer
(1983) gaya hidup adalah cara
hidup individu yang di
identifikasikan oleh bagaimana
orangmenghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa yang
mereka anggap penting dalam
hidupnya(ketertarikan) dan apa
yang mereka pikirkan tentang
dunia sekitar.
onsep Gaya Hidup dan
Pengukurannya
Gaya hidup adalah bagaimana
seseorang menjalankan apa yang
menjadi konsep dirinya yang
ditentukan oleh karakteristik
individu yang terbangun dan
terbentuk sejak lahir dan seiring
dengan berlangsungnya interaksi
sosial selama mereka menjalani
siklus kehidupan.
Psikografi adalah variabel-variabel
yang digunakan untuk mengukur
gaya hidup. Bahkan sering kali
istilah psikografi dan gaya hidup
digunakan secara bergantian.
Beberapa variabel psikografi
adalah sikap, nilai, aktivitas, minat,
opini, dan demografi.
Teori sosio-psikologis melihat
dari variabel sosial yang
merupakan determinan yang
paling penting dalam pembentukan
kepribadian. Teori faktor ciri, yang
mengemukakan bahwa
kepribadian individu terdiri dari
atribut predisposisi yang pasti yang
disebut ciri (trait).
Konsep gaya hidup konsumen
sedikit berbeda dari kepribadian.
Gaya hidup terkait dengan
bagaimana seseorang hidup,
bagaimana menggunakan uangnya
dan bagaimana mengalokasikan
waktu mereka. Kepribadian
menggambarkan konsumen lebih
kepada perspektif internal, yang
memperlihatkan karakteristik pola
berpikir, perasaan dan persepsi
mereka terhadap sesuatu.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi
Gaya Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana
konsumen menghabiskan
waktunya.
2. Minat yaitu tingkat keinginan
atau perhatian atas pilihan yang
dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu
jawaban sebagai respon dari
stimulus dimana semacam
pertanyaan yang diajukan.
Contoh nyata pada kehidupan
sehari-hari :
Di Amerika Serikat kelas
sosial ini seperti yang
diklasifikasikan oleh Coleman
menjadi 7 kelas sosial masing-
masing kelas Atas-Atas, Atas
Bawah, Menengah Atas, kelas
Menengah, kelas Pekerja, Bawah
Atas, Bawah-bawah
            Sementara di Kota Jakarta,
hasil penelitian Sosiologi UI yang
tertuang dalam Rencana Umum
Pembangunan Sosial Budaya DKI
Jakarta 1994-1995, dapat
distratifikasikan dalam lima strata,
yaitu lapisan elite, lapisan
menengah, lapisan peralihan,
lapisan bawah, dan lapisan
terendah.
Dalam perilaku konsumen secara
samar orang membedakan
pengertian kelas sosial dengan
pengertian status sosial. Jika kelas
sosial mengacu kepada pendapatan
atau daya beli, status sosial lebih
mengarah pada prinsip-prinsip
konsumsi yang berkaitan dengan
gaya hidup.
ngukuran Ganda Perilaku Individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku individu terhadap
pengambilan keputusan
konsumen :
1. sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk
kecenderungan pembelian
berdasar pada pendapatan yang
diharapkan, harga, dan manfaat
produk yang diharapkan.
Ada 5 tahap proses pengambilan
keputusan pembelian terdiri dari :
1.Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari
pengenalan kebutuhan (need
recognition)-pembelian mengenali
permasalahan atau kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya
perbedaan antara keadaan aktual
dan sejumlah keadaan yang
diinginkan.
2.Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin
mencari dan mungkin pula tidak
mencari informasi tambahan. Jika
dorongan konsumen kuat dan
produk yang memenuhi kebutuhan
berada dalam jangkauannya, ia
cenderung akan membelinya.
3.Pengevaluasian Alternatif
Cara konsumen memulai usaha
mengevaluasi alternatif pembelian
tergantung pada konsumen
individual dan situasi pembelian
tertentu. Dalam beberapa kasus,
konsumen menggunakan kalkulasi
yang cermat dan pikiran yang
logis.
4.Keputusan Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen
menyusun peringkat merek dan
membentuk kecenderuangan (niat)
pembelian. Secara umum,
keputusan pembelian konsumen
akan membeli merek yang paling
disukai, tetapi ada dua faktor yang
muncul diantara kecenderungan
pembelian dan keputusan
pembelian.
5 .Perilaku Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak hanya
berhenti pada saat produk dibeli.
Setelah membeli produk,
konsumen akan merasa puas atau
tidak puas dan akan masuk ke
perilaku setelah pembelian yang
penting diperhatikan oleh pemasar.

Sumber : http://
harenzone.blogspot.com/2010/11/
perilaku-konsumen-pola-dari-
kepribadian.html