Pages

welcome


widgeo.net

Rabu, 25 Desember 2013

PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS

PENGERTIAN KELAS SOSIAL
Kelas sosial adalah serangkaian konsep dalam ilmu-ilmu sosial dan teori politik berpusat pada model stratifikasi sosial di mana seseorang dikelompokkan ke dalam seperangkat kategori sosial hirarkis.Kelas adalah obyek penting dari analisis untuk sosiolog, ilmuwan politik, antropolog dan sejarawan sosial. Namun, tidak ada konsensus mengenai definisi terbaik dari “kelas” panjang, dan istilah memiliki makna kontekstual yang berbeda.
Dalam bahasa umum, “kelas sosial”, merupakan istilah yang biasanya identik dengan “kelas sosial-ekonomi,” didefinisikan sebagai: “orang yang memiliki status sosial, ekonomi, atau pendidikan yang sama,” misalnya, “kelas pekerja”; “bermunculan profesional kelas
Kelas sosial terbagi menjadi kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Pada prinsipnya, jika setiap atribut manusia diciptakan dalam suatu masyarakat dapat dibagi menjadi kelas-kelas sosial yang berbeda maka kelas sosial tersebut dapat dibagi berdasarkan pekerjaan, pendidikan, pendapatan, pengaruh politik, asal negara, jenis kelamin.
Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi. Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah: Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
Klasifikasi Kelas Sosial Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
A. Berdasarkan Status Ekonomi.
1. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
• Golongan sangat kaya
• Golongan kaya
• Golongan miskin.
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
2. Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
 Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
 Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
 Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
3. Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
 Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
 Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
 Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
 Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
 Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
 Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum professional Kelas sosial
keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.
4. Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
 Kelas puncak (top class)
 Kelas menengah berpendidikan (academic middle class) Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
 Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
 Kelas bawah (underdog class)
B. Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah. Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.
C. Berdasarkan Status Politik Secara politik
kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain: – pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa. – pejabat legislatif, dan – pejabat yudikatif. Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
 Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral
 Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor
 Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala
PENGERTIAN STATUS SOSIAL
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya. Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.
SISTEM SOSIAL
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.
Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb:
1. Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
2. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb
3. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.
Akibat Adanya Status Sosial Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam Konflik Status:
1. Konflik Status bersifat Individual: Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri. Contoh: – Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga – Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
2. Konflik Status Antar Individu: Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya. Contoh: – perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga – Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka.
3. Konflik Status Antar Kelompok: Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Contoh: Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air.
4. Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing. Pengertian Peranan Sosial
 Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan
Contoh: Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak. – Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi. Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus (lihat gambar 2).
a. Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor.
b. Konflik Peranan Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna. Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas.
Fungsi Peranan Sosial Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:
 Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.
 Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
 Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb.

Kamis, 28 November 2013

Sumber daya konsumen dan pengetahuan

Sumber Daya Konsumen
Sumber daya konsumen adalah segala
sumber daya konsumen yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian
produk maupun jasa. Sumber daya
konsumen ada 3 yaitu sumber daya
ekonomi, sumber daya sementara, sumber
daya kognitif.
1. Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih
dikenal dengan potensi ekonomi pada
dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu
atau segala sesuatu sumberdaya yang
dimiliki baik yang tergolong pada
sumberdaya alam (natural resources/
endowment factors) maupun potensi
sumberdaya manusia yang dapat
memberikan manfaat (benefit) serta dapat
digunakan sebagai modal dasar
pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat
ketergantungan terhadap sumberdaya
secara struktural harus bisa dialihkan pada
sumberdaya alam lain. Kategori
sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya
alam yang bisa habis dalam jangka pendek
jika digunakan dan dicemari secara cepat,
namun demikian lambat laun akan dapat
diganti melalui proses alamiah misalnya ;
pohon-pohon di hutan, rumput di padang
rumput, deposit air tanah, udara segar dan
lain-lain Sumberdaya alam ini
keberadaannya harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin dalam kerangka untuk
mendorong, mempercepat dan menunjang
proses pembangunan wilayah (daerah).
Disamping komponen sumberdaya alam,
pada saat ini peranan sumberdaya manusia
(human resources) dalam konteks kegiatan
pembangunan ekonomi termasuk
pembangunan ekonomi daerah (wilayah)
semakin signifikan.
2. Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena konsumen mayoritas
semakin mengalami kemiskinan akan waktu.
Namun demikian ada suatu bagian waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat
pribadi yaitu waktu senggang. Sumber daya
kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut
sifat waktu konsumen disebut barang waktu
(time goods).
• Barang yang menggunakan waktu seperti:
Menonton TV, Tidur, Bermain, dll.
• Barang pengehemat waktu, seperti : rice
cooker, oven microwave, mesin cuci,
blender, dll.
3. Sumber Daya Kognitif
Kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan
operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini
membahas munculnya dan diperolehnya
schemata—skema tentang bagaimana
seseorang mempersepsi lingkungannya
dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat
seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental.
Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dan informasi yang
berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen. Pengetahuan konsumen terdiri
dari 3 macam,yaitu :
1. Pengetahuan produk merupakan
kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi
kategori produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur produk, harga produkdan
kepercayaan mengenai produk.
2. Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di
dalam toko dan penempatan produk yang
sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya
untuk berbelanja, karena telah mengetahui
dimana letak produk di dalam toko tersebut.
3. Pengetahuan Pemakaian, suatu produk
akan memberikan manfaat kepada
konsumen jika produk tersebut telah
digunakan atau dikonsumsi. Agar produk
tersebut bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka
konsumen harus bisa menggunakan atau
mengkonsumsi produk tersebut dengan
benar.Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup agar
konsumen mengetahui cara pemakaian suatu
produk. Pengetahuan pemakaian suatu
produk adalah penting bagi konsumen.

http://
murtihasanah.wordpress.com/2011/11/08/
tugas-softskill-bab-6-sumber-daya-
konsumen-dan-pengetahuan/

SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI

Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulasi atau obyek.
Manifestasi sikap itu tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksana motif tertentu
(Notoatmodjo, 2007).
Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara
bersama-sama membentuk sikap
yang utuh (total attitude) yaitu,
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang
mengenai apa yang berlaku atau apa
yang benar bagi obyek sikap. Sekali
kepercayaan itu telah terbentuk maka
ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan
dari obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional
subyektif seseorang terhadap suatu
obyek sikap. Secara umum komponen
ini disamakan dengan perasaan yang
dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen
perilaku dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku dengan
yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang
dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
Sifat –sifat sikap dari
perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis
karena proses berpikir, merasakan,
dan aksi dari setiap individu
konsumen, kelompok konsumen, dan
perhimpunan besar konsumen selalu
berubah secara konstan. Sifat yang
dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran
menjadi sangat menantang sekaligus
sulit. Suatu strategi dapat berhasil
pada suatu saat dan tempat tertentu
tapi gagal pada saat dan tempat lain.
Karena itu suatu perusahaan harus
senantiasa melakukan inovasi-inovasi
secara berkala untuk meraih
konsumennya.
2. Consumer Behavior Involves
Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat
interaksi antara pemikiran, perasaan,
dan tindakan manusia, serta
lingkungan. Semakin dalam suatu
perusahaan memahami bagaimana
interaksi tersebut mempengaruhi
konsumen semakin baik perusahaan
tersebut dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen
serta memberikan value atau nilai
bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves
Exchange
Perilaku konsumen melibatkan
pertukaran antara manusia. Dalam
kata lain seseorang memberikan
sesuatu untuk orang lain dan
menerima sesuatu sebagai gantinya.
Penggunaan multi
atribut,attidude model
untuk memahami sikap
konsumen
Kepercayaan konsumen terhadap
suatu produk bahwa produk tersebut
memiliki atribut adalah akibat dari
pengetahuan konsumen. Menurut
Mowen dan Minor kepercayaan
konsumen adalah pengetahuan
konsmen mengenai suatu objek,
atributnya, manfaatnya. Pengetahuan
tersebut berguna dalam
mengkomunikasikan suatu produk dan
atributnya kepada konsumen. Sikap
menggambarkan kepercayaan
konsumen terhadap berbagai atribut
tersebut. Berikut adalah beberapa
karakteristik sikap antara lain :
1.Sikap positif, negatif, netral.
2.Keyakinan sikap.
3.Sikap memiliki objek.
4.Konsistensi sikap.
5.Resistensi sikap.
Berikut penggunaan multi atribut
attidude ada tiga yaitu :
1.Theattribute-toward-objectmodel:
Digunakan khususnya menilai sikap
konsumen terhadap satu kategori
produk atau merk spesifik. Hal ini
untuk menilai fungsi kehadiran dan
evaluasi terhadap
sesuatu.Pembentukan sikap
konsumen yang dimunculkan karena
telah merasakan sebuah objek. Hal ini
mempengaruhi pembentukan sikap
selanjutnya.
2.Theattitude-toward-behaviormodel
Lebih digunakan untuk menilai
tanggapan konsumen melalui tingkah
laku daripada sikap terhadap
objek.Pembentukan sikap konsumen
akan ditunjukan berupa tingkah laku
konsumen yang berupa pembelian
ditempat itu.
3.Theoryof-reasoned-actionmodel
Menurut teori ini pengukuran sikap
yang tepat seharusnya didasarkan
pada tindakan pembelian atau
penggunaan merk produk bukan pada
merek itu sendiri tindakan pembelian
dan mengkonsumsi produk pada
akhirnya akan menentukan tingkat
kepuasan.
Pentingnya feeling dalam
memahami sikap
konsumen
Sikap mulai menjadi fokus
pembahasan dalam ilmu sosial
semenjak awal abad 20. Secara
bahasa, Oxford Advanced Learner
Dictionary (Hornby, 1974)
mencantumkan bahwa sikap
(attitude), berasal dari bahasa Italia
attitudine yaitu “Manner of placing or
holding the body, and Way of feeling.
Pengunaan sikap untuk
memperkirakan perilaku
konsumen
Sebagai konsumen, kita masing –
masing mempunyai berbagai macam
sikap terhadap produksi, jasa iklan,
pesanan langsung melalui surat (direct
mail), internet, dan toko ritel. Dalam
konteks perilaku konsumen,
pengertian mengenai berbagai sikap
yang umum akan memberi manfaat
strategis yang besar. Untuk sampai ke
inti yang mendorong perilaku para
konsumen, riset sikap telah digunakan
untuk mempelajari berbagai macam
masalah pemasaran yang strategis.
Tujuan riset untuk mengenali sikap –
sikap terakhir sebagai dasar untuk
memuaskan berbagai kebutuhan
konsumen dengan lebih baik .
Dinamika proses motivasi
Pengertian Motivasi
Motivasi menurut American
Encyclopedia adalah kecenderungan
(suatu sifat yang merupakan pokok
pertentangan) dalam diri sesoerang
yang membangkitkan topangan dan
tindakan. Motivasi meliputi factor
kebutuhan biologis dan emosional
yang hanya dapat diduga dari
pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat
diartikan sebagai pemberi daya
penggerak yang menciptakan
kegairahan seseorang agar mereka
mau bekerjasama,bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upayanya
untuk mencapai kepuasan.motivasi
konsumen adalah keadaan di dalam
pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan guna mencapai
suatu tujuan. Dengan adanya motivasi
pada diri seseorang akan
menunjukkan suatu perilaku yang
diarahkan pada suatu tujuan untuk
mencapai sasaran kepuasan. Jadi
motivasi adalah proses untuk
mempengaruhi seseorang agar
melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi konsumen yang dilakukan
oleh produsen sangat erat sekali
berhubungan dengan kepuasan
konsumen. Untuk itu perusahaan
selalu berusaha untuk membangun
kepuasan konsumen dengan berbagai
kebutuhan dan tujuan dalam konteks
perilaku konsumen mempunyai
peranan penting karena motivasi
timbul karena adanya kebutuhan yang
belum terpenuhi dan tujuan yang ingin
dicapai.kebutuhan menunjukkan
kekurangan yang dialami seseorang
pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan
dipandang sebagai penggerak atau
pembangkit perilaku. Artinya jika
kebutuhan akibat kekurangan itu
muncul, maka individu lebih peka
terhadap usaha motivasi para
konsumen.
Dinamika proses motivasi
Proses motivasi :
1. Tujuan.
Perusahaan harus bias menentukan
terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapai, baru kemudian konsumen
dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui kepentingan.
Perusahaan harus bisa mengetahui
keinginan konsumen tidak hanya
dilihat dari kepentingan perusahaan
semata
3. Komunikasi efektif.
Melakukan komunikasi dengan baik
terhadap konsumen agar konsumen
dapat mengetahui apa yang harus
mereka lakukan dan apa yang bisa
mereka dapatkan.
4. Integrasi tujuan.
Proses motivasi perlu untuk
menyatukan tujuan perusahaan dan
tujuan kepentingan konsumen. Tujuan
perusahaan adalah untuk mencari laba
serta perluasan pasar. Tujuan individu
konasumen adalah pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.kedua
kepentingan di atas harus disatukan
dan untuk itu penting adanya
penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas.
Perusahaan memberikan fasilitas agar
konsumen mudah mendapatkan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Kegunaan dan stabilitas
pola motivasi
Motivasi merupakan dorongan/tenaga
pendorong pada diri individu/
seseorang untuk melakukan sesuatu
guna memenuhi kebutuhannya yang
belum terpenuhi. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan
mengenai mengapa seseorang
membeli produk tertentu, hal ini
berhubungan dengan motivasi seorang
konsumen. Motivasi konsumen
mewakili dorongan untuk memuaskan
kebutuhan baik yang bersifat fisiologis
maupun psikologis melalui pembelian
dan penggunaan suatu produk.
Memahami kebutuhan
konsumen
Kebutuhan konsumen merupakan
faktor yang dipengaruhi oleh
beberapa kriteria sbb:
1.Kebutuhan yang dimaksud adalah
keinginan yang dilandasi oleh
kebutuhan yang tidak dapat dihindari
antara lain:kebutuhan fisik seperti
makanan, pakaian, kenyamanan,
keamanan dimana satu sama lain
konsumen memiliki perbedaan
kebutuhan sosial seperti aktualisasi
diri, harga diri, perhatian orang lain
sangat ditentukan oleh strata sosial
yang dimiliki konsumen misalnya
tingkat pernghasilan, lingkungan.
Kebutuhan individual seperti
pendidikan, penampilan dll.
2. Keinginan (wants) merupakan
kebutuhan yang dibentuk oleh kultur
dan kepribadian konsumen yang akan
membentuk permintaan (demand)
yang akan memberikan kepuasan bagi
konsumen bersangkutan
3. Kebutuhan psikologis. Jenis
kebutuhan seperti ini dilatarbelakangi
oleh kemampuan daya beli konsumen
yang melebihi tingkat kebutuhannya.
Artinya kelompok konsumen yang
berpenghasilan tinggi secara psikolgis
mereka ingin tampil beda dengan
konsumen lainnya. Keinginan terhadap
suatu produk tidak
mempertimbangkan harga tetapi
produk yang mampu mengangkat
harga dari konsumen seperti mobil,
arloji, lukisan atau benda seni dan
produk bermerk lainnya .

Kepribadian nilai dan gaya hidup

Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik
psikologis seseorang yang
menentukan dan merefleksikan
bagaimana seseorang merespon
lingkungannya(Schiffman dan
Kanuk,2000). Berdasarkan definisi
ini maka bias disimpulkan bahwa
yang ditekankan adalah karakter-
karakter internal termasuk
didalamnya berbagai
atribut,sifat,tindakan yang
membedakan dengan orang lain.
Secara praktis konsep kepribadian
dapat didefinisikan sebagai
seperangkat pola
perasaan,pemikiran dan perilaku
yang unik yang menjadi standar
respon konsumen untuk berbagai
situasi.
Pola ini memiliki beberapa cirri
khas yaitu :
Mencerminkan perbedaan
individu
Konsisten
Psikologis dan fisiologi
Kepribadian dapat berubah
Kepribadian berinteraksi dengan
situasi
Dimensi kepribadian :
1. ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang senang
bergaul dan banyak bicara dan
tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang baik
hati, kooperatif dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang
bertanggung jawab, dapat
diandalkan, tekun dan berorientasi
prestasi
4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang tenang,
bergairah,terjamin (positif), lawan
tegang, gelisah,murung dan tak
kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap
pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang
emncirikan seseorang yang
imajinatif, secara artistic peka dan
intelektual.
Nilai
Pola yang dapat kita lihat dari nilai
adalah perubahan perilaku dan
alas an seseorang dalam
membelanjakan uang atau
sumberdaya yang mereka kelola
dan  mereka miliki. Semakin tinggi
mereka menilai dari suatu barang
dan jasa terhadap kehidupan,maka
akan makin tinggi pula apresiasi
mereka dalam memandang barang
dan jasa tersebut dari segi
konsumsi.
Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Plummer
(1983) gaya hidup adalah cara
hidup individu yang di
identifikasikan oleh bagaimana
orangmenghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa yang
mereka anggap penting dalam
hidupnya(ketertarikan) dan apa
yang mereka pikirkan tentang
dunia sekitar.
onsep Gaya Hidup dan
Pengukurannya
Gaya hidup adalah bagaimana
seseorang menjalankan apa yang
menjadi konsep dirinya yang
ditentukan oleh karakteristik
individu yang terbangun dan
terbentuk sejak lahir dan seiring
dengan berlangsungnya interaksi
sosial selama mereka menjalani
siklus kehidupan.
Psikografi adalah variabel-variabel
yang digunakan untuk mengukur
gaya hidup. Bahkan sering kali
istilah psikografi dan gaya hidup
digunakan secara bergantian.
Beberapa variabel psikografi
adalah sikap, nilai, aktivitas, minat,
opini, dan demografi.
Teori sosio-psikologis melihat
dari variabel sosial yang
merupakan determinan yang
paling penting dalam pembentukan
kepribadian. Teori faktor ciri, yang
mengemukakan bahwa
kepribadian individu terdiri dari
atribut predisposisi yang pasti yang
disebut ciri (trait).
Konsep gaya hidup konsumen
sedikit berbeda dari kepribadian.
Gaya hidup terkait dengan
bagaimana seseorang hidup,
bagaimana menggunakan uangnya
dan bagaimana mengalokasikan
waktu mereka. Kepribadian
menggambarkan konsumen lebih
kepada perspektif internal, yang
memperlihatkan karakteristik pola
berpikir, perasaan dan persepsi
mereka terhadap sesuatu.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi
Gaya Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana
konsumen menghabiskan
waktunya.
2. Minat yaitu tingkat keinginan
atau perhatian atas pilihan yang
dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu
jawaban sebagai respon dari
stimulus dimana semacam
pertanyaan yang diajukan.
Contoh nyata pada kehidupan
sehari-hari :
Di Amerika Serikat kelas
sosial ini seperti yang
diklasifikasikan oleh Coleman
menjadi 7 kelas sosial masing-
masing kelas Atas-Atas, Atas
Bawah, Menengah Atas, kelas
Menengah, kelas Pekerja, Bawah
Atas, Bawah-bawah
            Sementara di Kota Jakarta,
hasil penelitian Sosiologi UI yang
tertuang dalam Rencana Umum
Pembangunan Sosial Budaya DKI
Jakarta 1994-1995, dapat
distratifikasikan dalam lima strata,
yaitu lapisan elite, lapisan
menengah, lapisan peralihan,
lapisan bawah, dan lapisan
terendah.
Dalam perilaku konsumen secara
samar orang membedakan
pengertian kelas sosial dengan
pengertian status sosial. Jika kelas
sosial mengacu kepada pendapatan
atau daya beli, status sosial lebih
mengarah pada prinsip-prinsip
konsumsi yang berkaitan dengan
gaya hidup.
ngukuran Ganda Perilaku Individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku individu terhadap
pengambilan keputusan
konsumen :
1. sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk
kecenderungan pembelian
berdasar pada pendapatan yang
diharapkan, harga, dan manfaat
produk yang diharapkan.
Ada 5 tahap proses pengambilan
keputusan pembelian terdiri dari :
1.Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari
pengenalan kebutuhan (need
recognition)-pembelian mengenali
permasalahan atau kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya
perbedaan antara keadaan aktual
dan sejumlah keadaan yang
diinginkan.
2.Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin
mencari dan mungkin pula tidak
mencari informasi tambahan. Jika
dorongan konsumen kuat dan
produk yang memenuhi kebutuhan
berada dalam jangkauannya, ia
cenderung akan membelinya.
3.Pengevaluasian Alternatif
Cara konsumen memulai usaha
mengevaluasi alternatif pembelian
tergantung pada konsumen
individual dan situasi pembelian
tertentu. Dalam beberapa kasus,
konsumen menggunakan kalkulasi
yang cermat dan pikiran yang
logis.
4.Keputusan Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen
menyusun peringkat merek dan
membentuk kecenderuangan (niat)
pembelian. Secara umum,
keputusan pembelian konsumen
akan membeli merek yang paling
disukai, tetapi ada dua faktor yang
muncul diantara kecenderungan
pembelian dan keputusan
pembelian.
5 .Perilaku Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak hanya
berhenti pada saat produk dibeli.
Setelah membeli produk,
konsumen akan merasa puas atau
tidak puas dan akan masuk ke
perilaku setelah pembelian yang
penting diperhatikan oleh pemasar.

Sumber : http://
harenzone.blogspot.com/2010/11/
perilaku-konsumen-pola-dari-
kepribadian.html

Selasa, 08 Oktober 2013

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian


Tahap Sebelum Pembelian
Konsumen akan menggali informasi tentang produk serta mendefinisikan tingkat kebutuhannya terhadap produk. Setelah mengidentifikasi kebutuhan dan kemungkinan mencari alternative pilihan terhadap produk maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap beberpa alternative produk yang ditawarkan oleh produsen

Evaluasi Alternatif
Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan keputusan atau
pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul,
setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif.
Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk
memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu
rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting. Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk
dan menentukan atribut yang menonjol untuk mempengaruhi Evaluasi Alternatif sebelum Keputusan.
  
Evaluasi Alternatif sebagai Proses Evaluasi Alternatif sebagai Proses adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative
dalam proses pengambilan keputusan selanjutnya. Bila seseorang dihadapkan pada pembelian produk,
yaitu antara membeli produk yang satu dan yang lain dengan kesamaan jenis, maka dia ada dalam posisi
harus membuat Evaluasi Alternatif sebelum pembelian. Dalam proses evaluasi alternatif, konsumen harus
melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi
kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.

Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;

- Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
- Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
- Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan
  (pemecahan masalah yang intensif).

Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif
pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang
konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal
(country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.

Beberapa kriteria eveluasi yang umum adalah:
1.      Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.

2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.

3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.

4. Saliensi ( Atribut yang mencolok)
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.



PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN


    Model proses pengambilan keputusan

Sebelum Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu. Dan secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:
·        Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.
·        Psychological models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya
·        Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktor ekonomi rasional dan  psikologis.

2)    Tipe-tipe proses pengambiln keputusan  

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah  (problem recognition). 
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.Pencarian informasi (
information source).
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori internal dan berdasarkan pengalaman orang lain eksternal
3.Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5.Evaluasi pasca pembelian (
post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan

Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
(1) Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
 
(2) Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
 
(3) Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

3)    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah

1)     Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan.
Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
2)     Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
3)     Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
4)     Scientifik methode/Research Process  : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis

4)    Pembelian

Pembelian adalah situasi dimana konsumen bersedia menukarkan sejumlah uangnya dengan sejumlah produk barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Struktur Keputusan Membeli
Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen, yaitu :
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. Para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan untuk untuk membeli produk X dari alternatif lain yang mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain seperti membeli kamera, pakaian, dan buku
2. keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu  . Perusahaan harus menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen (untuk memaksimumkan daya tarik merk produk X, misalnya mahasiswa tersebut menentukan karakteristik dari komputer yang diinginkan yaitu laptop, Pentium 120, kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap.
3. keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk. Misalnya berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih untuk mendapatkan komputer merk acer.

4. keputusan tentang penjualan
 Konsumen memutuskan dimana akan membeli di toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain, perusahaan Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai pilihan membeli di toko elektronik, toko khusus komputer atau agen tertentu. Disamping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan yang didapat baik pada waktu membeli layanan purna jual.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda.

6. keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli, Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu pembelian, yang juga mempengaruhi perusahaan dalam mengatur waktu produksi, pemesanan, periklanan dan sebagainya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya, perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam penawaran pembayaran 

5)    Diagnosa perilaku konsumen

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
a. untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat   yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
b. perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.          Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan     transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
c. pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan     memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan          ide dengan lebih cepat dan efektif.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.

1.Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan
 focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
2.Pendekatan kedua  adalah   pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3.Pendekatan ketiga  adalah   sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku konsumen.



SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI






PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PERSYARATAN SEGMENTASI PASAR
   Jerry W Thomas (2007) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar berdasarkan kesamaan, kemiripan, atau mempunyai keterkaitan yang sama. Tujuan dari segmentasi pasar adalah agar dapat melakukan prioritas, titik berat, atau konsentrasi usaha pemasaran dan mendorong pembagian (atau segmen pasar) untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam segmen tersebut. Sedangkan menurut Michael Richarme (2004), tujuan segmentasi pasar adalah membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok yang berbeda sedemikian hingga pesan pemasaran dapat dirancang sesuai kebutuhan yang spesifik dari setiap kelompok konsumen tersebut. Setiap segmen pasar memerlukan karakteristik atau fitur produk yang berbeda, strategi promosi yang berbeda, strategi harga yang berbeda, bahkan mungkin saluran distribusi yang berbeda juga. Hal tersebut menunjukkan bahwa identifikasi atau analisis sebuah segmen pasar perlu dilakukan secara hati-hati, bahkan memerlukan metode riset dengan menggunakan teknik analisis yang rumit dan kompelks. Namun semuanya tetap disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik dari perusahaannya. Identifikasi segmen pasar yang baik atau tepat harus memenuhi persyaratan yang mencakup:
1.              Homogen di dalam segmen tersebut. 
2.              Heterogen antar segmen. 
3.              Segmen dapat diukur dan memang penting. 
4.              Segmen dapat dibedakan secara jelas dari segmen lainnya. 
5.              Segmen dapat diakses atau digarap dan ditindaklanjuti oleh perusahaan, dan 
6.              Segmen dapat menjadi sasaran yang menguntungkan.


TIPE ATAU JENIS SEGMEN PASAR



Teknik segmentasi pasar bisa sederhana atau bisa juga cukup rumit. Hal ini tergantung pada seberapa banyak faktor atau variabel yang digunakan untuk membedakan sebuah segmen pasar dibandingkan dengan segmen yang lainnya. Faktor atau variabel tersebut cukup hanya satu atau dua variabel saja, atau mungkin lebih banyak variabel yang digunakan untuk membuat segmentasi pasar. Sejumlah variabel yang digunakan dalam segmentasi pasar adalah sebagai berikut : 
1.              Variabel Geografis, misalnya wilayah, ukuran populasi, kepadatan, penduduk, iklim, dan lain-lain. 
2.              Variabel Demografi, misalnya umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendidikan, penghasilan, jenis pekerjaan, agama, faktor sosio ekonomi, bangsa, atau bahasa.  
3.              Variabel Psikografi, misalnya keperibadian, gaya hidup, nilai yang dianut, atau sikap, dan  
4.              Variabel Perilaku, misalnya tingkat konsumsi atau penggunaan barang, loyalitas terhadap merek, dan lain-lain.

Berdasarkan faktor pertimbangan atau variabel utama yang digunakan maka segmentasi pasar terdiri dari beberapa jenis atau tipe, yaitu : 
1.              Segmentasi Geografis
Segmen berdasarkan batas-batas wilayah tertentu, misalnya sebuah perusahaan hanya memasarkan barang atau jasa di wilayah tertentu saja, atau tidak di tempat lain.
 
2.              Segmentasi Distribusi 
Segmen berdasarkan saluran distribusi tertentu saja, misalnya sebuah produk hanya dipasarkan melalui toko-toko tertentu atau sebuah produk pakaian hanya dijual pada satu butik terkenal saja.
 
3.              Segmentasi Media 
Segmen berdasarkan jenis media promosi tertentu, misalnya sebuah produk elektronik hanya dipasarkan melalui promosi gencar hanya melalui TV saja.
 
4.              Segmentasi Harga 
Berdasarkan perbedaan harga, misalnya sebuah perusahaan otomotif memproduksi dan memasarkan mobil dengan jenis berbeda-beda tergantung kisaran harganya (mahal, cukup mahal, atau murah).
 
5.              Segmentasi Demografis 
Segmen pasar berdasarkan karakteristik atau ciri individu dari konsumennya, misalnya produk yang dipasarkan untuk jenis kelamin tertentu, tingkat pendidikan tertentu, atau berdasarkan ciri individu lainnya. 
6.              Segmentasi Waktu
Segmen pasar berdasarkan waktu pemasaran atau penjualan tertentu, misalnya sebuah toko hanya buku di waktu-waktu tertentu yang berbeda dengan yang lain, atau nalah buka 24 jam. 
7.              Segmentasi Gaya Hidup atau Psikografi 
Segmen berdasarkan analisis multivariate (banyak aspek) dari konsumennya yang dapat mencakup perilaku, nilai yang dianut, sikap, emosi, persepsi, keyakinan, atau minat. Tipe segmen pasar ini relative lebih kompleks dan biasanya memerlukan kegiatan riset kuantitatif dengan berbagai teknik atau metode riset yang relevan. 
MANFAAT SEGEMNTASI PASAR
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain :  
1.              Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. 
2.              Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.  
3.              Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.  
4.              Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmenyang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.  
5.              Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut :
1.              Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya. 
2.              Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen. 
3.              Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar. 
4.              Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Hermawan Kertajaya mengatakan bahwa peranan segmentasi pasar adalah :
1.               Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita. 
2.              Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar. 
3.              Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kitaselanjutnya.
4.               Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dancara yang berbeda.

PROSES SEGMENTASI PASAR 
Proses segmentasi pasar terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :
Tahap survei;
Tahap analisa data;
Tahap pembentukan segmen-segmen pasar;
Tahap identifikasi segmen-segmen pasar;
Tahap targeting segmen pasar.


ANALISIS DEMOGRAFI
Analisis Demografi adalah analisis penduduk dari rahim hingga liang kubur (from the womb to the tomb) karena meliputi analisis penduduk pada seluruh siklus kehidupanmanusia sejak dari kandungan sampai meninggal.

 

Demografi, ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rataumur, dan pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara,kawasan, propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasarberdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.


MANFAAT ANALISIS DEMOGRAFI

1.              Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalamsuatu daerah tertentu.
2.              Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masalampau, kecenderungannya, dan persebarannyadengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 
3.              Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungandan lain-lain.
4.              Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksipenduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Sumber :
Jerry W. Thomas (2007) “Market Segmentation”. Decision Analyst.
Beth Horn dan Wei Huang (2009) “Comparison of Segmentation Approaches”. Decision Analyst.
http://www.scribd.com/doc/43410656/Perilaku-Konsumen-Full