Pages

welcome


widgeo.net

Rabu, 18 Juli 2012

seminar "Young and Rich of Indonesian Generation"




Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya akan bbercerita tentang kegiatan saya Pada tanggal 7 juli 2012 ana bersama dengan keluarga SEF (Sharia Economic forum) Gunadarma menghadiri sebuah acara yang berjudul “Young and Rich of Indonesian Generation” bertempat di sebuah gedung Gedung BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Lantai 3 di daerah Thamrin dan acara ini diselenggarakan oleh pihak salah satu asuransi di Indonesia yaitu Prudential acara ini mengundang pembicara bapak helmi yahya.
Acaranya dimulai pada pukul 09.30 namun ana datengnya telat (hehehe) itu dikarenakan menunggu kak effan, bagus serta marwah dan juga bus nya yang dateng nya agak lama. Sesampainya di depan gedung BPPT kami berempat masuk kedalam gedungnya namun kami berempat tidak tahu dimana lokasi gedung nya (hehe) dan akhirnya kami bertanya pada pak satpam setelah dikasih tahu gedungnya kami lalu menuju ke lantai 3 namun saat di lantai 3 pun kami bingung harus kemana tapi setelah baca sms dari kak oo yang isinya “ke meja BN1 PRUDECIRE” lalu kami mencari meja yang bertuliskan BN1 PRUDECIRE untuk mengambil tiket seminar dan snack tentunya (hehe) dan kita disuruh ke  suatu meja untuk di cap tangan nya dan mengumpulkan potongan tiket untuk dijadikan doorprize nantinya. Setiba nya di dalam ternyata kami telat karena acaranya sudah dimulai dan sedang berlangsung acara promosi Prudential mereka menjelaskan bagaimana cara cepat menjadi seorang “manager” dalam waktu 2-3 tahun saja. Mereka membahas tentang hasil riset, penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya untuk diasuransikan hanya 5%. Sisanya, 95% Orang Indonesia belum menggantungkan hidupnya untuk diasuransikan. Penduduk Indonesia lebih memilih untuk menjadi nasabah bank dan membandingkan tentang struktur prudential dengan perusahaan pada umum nya

 Struktur Jabatan Perusahaan biasa : Staff => Supervisor => Manager => Direktur => CEO
Struktur Jabatan Asuransi Prudential : Agent => AUM => UM => SUM => AM (Agency Manager) => SAM (senior agency manager)
Selain itu para member prudential dikumpulkan di depan banyak sekali dari mereka yang sudah berpenghasilan hingga Rp. 100.000.000 . Setelah itu dilanjutkan dengan acara talkshow yang menghadirkan 6 orang yang bisa dibilang cukuplah sukses karena ada diantara mereka yang masih baru 2 tahun bergabung sudah berpenghasilan 100 juta/bulan WOW ,, Ammazing! Sangat jauh berbeda gaji mereka dengan gaji para karyawan disuatu perusahaan yang telah mengabdi berpuluh tahun hmmm… saya pun berkata dalam hati “dapet 100juta/bulan dalam waktu 2-3 tahun? Apa saya bisa? Tapi letak kesyariahan nya dimana dalam bisnis ini? Apakah ini halal?” ah yasudahlah tidak penting yang penting saya hanya share tentang apa yang saya dapatkan dalam sesi ini..
Akhirnya saat-saat yang dinanti pun tiba yaitu sesi materi yang disampaikan oleh pembicara pak helmi yahya namun sebelum beliau menyampaikan materinya di tayangkan sebuah video mengenai cv beliau,, wow sungguh menarik sepak terjang beliau di industry perfilman maupun dunia pendidikan..


saat pak helmi yahya memberikan materi


Dalam materi ini disampaikan :
Orang pintar itu belum tentu sukses apabila ia melakukan kesalahan. Kesalahan dari orang pintar adalah :



1. Tidak percaya orang lain. Biasanya beberapa orang pintar hanya bisa bekerja sendiri dan tidak bisa bekerja dalam tim, hal ini sangat tidak baik karena jika bekerja akan membutuhkan orang lain dalam menjalankan tugas.
2. Cenderung sombong. Terkadang orang pintar merasa sudah pintar dan menjadi sombong sehingga ia menganggap remeh orang lain dan akan berakibat akan disombongkan oleh orang sombong lainnya.
3. Terlalu banyak menghitung dan terlalu banyak berfikir. Karena mereka pintar jadi hal apapun yang dilakukan harus selalu diperhitungkan dan juga difikirkan, makanya terkadang cukup lama dalam mengambil keputusan dalam berbisnis. 





INGIN SUKSES
     PINTAR SAJA TIDAK CUKUP
          BUTUH PERSONAL SELLING



Proses untuk mendapatkan keuntungan :
Ide => Design => Produksi => Jual

Dari keempat proses, bagian penjualanlah yang akan mendapatkan keuntungan paling besar. Buktinya banyak sekali orang yang sukses itu merupakan orang yang berjualan alias berdagang. Oleh karena itu kita jika ingin berjualan tidak boleh merasa malu atau gengsi asalkan barang yang dijual itu halal dan bukan barang yang dilarang untuk dijual.

Ingin kaya? Jadilah penjual

Menjadi entrepreneur atau pengusaha itu sangat menyenangkan dan enak looh!!. Mengapa demikian? Karena...

  1. Punya kebebasan waktu
  2. Kebebasan finansial
  3. Kebebasan bertindak
  4. Tidak merepotkan orang lain



Lalu bagaimanakah caranya jika ingin sukses dalam berusaha dan berwirausaha?
  1. Definisikan mimpi. Mulai dari sekarang mari kita design mimpi kita seindah mungkin
  2. Sugesti diri untuk sukses. Ingat selalu kata-kata "Tidak ada yang tidak mungkin"
  3. Berani mencoba dan jangan takut gagal karena dari gagal kita akan berhasil bahkan yang menurut kita gagal saja bisa menjadi keberhasilan contohnya : kue brownies menurut yang membuat siih katanya kue gagal namun ada seorang temannya yang diam-diam menawarkan ke orang lain namun hasilnya malah enak… masih kurang contohnya? Anda tau Viagra atau sering kita sebut pil biru? Ya itu pada awalnya obat jantung namun ternyata bagi orang yang meminumnya bukan membantu dalam permasalahan jantung nya  tersebut tetapi malah membuat orang itu kuaat.. ya itu lah bukti nya suatu kegagalan akan membuahkan keberhasilan jika kita sungguh-sungguh dalam melakukan apapun
  4. Berani kreatif dan inovatif
  5. Network, Network, Network. Kita harus punya relasi yang banyak
  6. Empati. Kita harus mengerti perasaan orang lain
  7. Membaca karakter orang lain
  8. Membangun teamwork
  9. Belajar sampai mati. "Tetaplah bodoh dan tetaplah lapar"
  10. Fokus
  11. Jangan menjatuhkan orang lain
  12. Jangan cepat puas
  13. Jangan mudah menyerah
  14. Lakukan sekarang


ACTION ! and DO IT NOW ! talk less do more !!!

“karena kesederhanaan lah yang membuat kita berhasil”

foto bersama keluarga SEF seusai seminar "Young and Rich of Indonesian Generation"







Rabu, 11 Juli 2012

Resensi buku Satanic Finance


RESENSI BUKU SATANIC FINANCE




Judul Buku  : Satanic Finance
Penulis         : A. Riawan Amin
Penerbit       : Zaytuna
Tebal           : 124 halaman

Satanic finance? Buku tentang apa sih?  Ya, itu adalah sebuah kegiatan keuangan yang dilakukan oleh para setan untuk menyesatkan para manusia dengan cara menghancurkan perekonomian dunia.

Banyak negara berkembang yang sebetulnya kaya akan sumber daya alam, namun kenyataannya malah hidup miskin, kelaparan bahkan dililit hutang yang seakan tak mungkin terbayar. Fenomena itu akhir-akhir ini mungkin sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi diri kita. Apa sebenarnya penyebab dari semua fenomena itu? Apakah semua itu merupakan suatu kebetulan belaka?
Menurut penulis buku ini, fenomena itu sama sekali bukan kebetulan, melainkan sesuatu yang sudah didesain sedemikian rupa sehingga terlihat seakan-akan itu hanya sebuah kebetulan. Bencana finansial, demikian buku ini menyebutnya merupakan hasil karya para setan dan manusia-manusia yang menjadi agen binaan mereka.

Buku Satanic Finance terdiri dari lima bab yang disajikan dengan pokok bahasan yang saling berkaitan.

Bab satu dimulai dengan ilustrasi kisah suku Tukus dan Sukus yang dahulunya hidup sejahtera. Tetapi keadaan tersebut berubah 180 derajat semenjak kolega para setan datang dan menawarkan sistem perekonomian baru. Sudah tentu hasilnya bisa ditebak, sistem baru tersebut membuat perekonomian kedua suku tersebut carut marut. Perangkap tersebut yang dengan cerita dan intensitas yang berbeda terjadi dalam krisis ekonomi di Asia Tenggara.
Para pelaku satanic finance menggunakan pilar yang sering disebut dengan istilah “Three Pilars of Evil” untuk menghisap darah mangsanya khususnya di negara-negara berkembang. Seperti apa yang sudah diilustrasikan sebelumnya. Ketiga pilar tersebut berisi Fiat money, Fractional Reserve Requirement (FRR), dan Interest (bunga).
Penggunaan kertas sebagai alat transaksi ekonomi dalam kehidupan sehari-hari menggantikan koin emas atau biasa disebut dengan istilah Fiat Money turut berperan penting dalam terjadinya inflasi. Bagaimana tidak, uang kertas yang diciptakan tanpa didukung adanya logam mulia (backed)  seperti emas, sehingga suatu “lembaga” bisa dengan mudah mencetak uang terus menerus untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dan, tahukah anda bahwa Bank sentral diseluruh dunia (termasuk kita) hanya menyediakan FRR sebesar 10 % atau cadangan minimal kekayaannya hanya 10% saja. Dimana artinya Bank hanya ada kekayaan sebesar 10 Triliyun (antara lain emas) untuk menciptakan uang sebanyak 100 Triliyun, sehingga apabila semua nasabah mengambil uang simpanan di bank, bank tersebut tidak akan mampu membayar. Demikian pula hanya dengan negara, apabila semua negara menggunakan devisa dollarnya maka banker yang punya dollar tidak akan mampu untuk membayarnya. Interest  (Bunga) yang merupakan biaya servis yang dikenakan bank untuk pinjaman atau kredit yang diberikan kepada nasabahnya. Para setan pun menyebutnya price of money or capital yang wajar bila ditarik karena mereka menganggap bahwa jika uang tersebut diputar maka mereka akan terus memperoleh keuntungan atau simple nya keuntungan yang ditahan. Tetapi apabila ketiga pilar tersebut bertemu maka akan timbul korelasi antara sector moneter dan sector riil. Sector pertama bisa mendukung sector riil melalui pembiayaan investasi atau pengucuran pinjaman. Perubahan dalam sector moneter, praktis juga akan mengubah konfigurasi padda sector riil. Untuk lebih jelasnya kita gunakan equation of exchange yang biasa dipakai oleh ekonom.

M x V = P x Y
Dimana M= supply uang
V= kecepatan uang beredar
P= agregat rata tingkat bunga
Y= output riil barang dan jasa

Dengan menggunakan sudut pandang penulisan sebagai setan, penulis menjelaskan bagaimana para setan merancang kehancuran sistem ekonomi, siapa saja kolega-kolega yang membantu memperlancar aksi mereka, bagaimana cara mendidik kolega dan kriteria kolega yang mereka pilih, serta trik apa saja yang biasa mereka gunakan.

Bab dua pada buku ini menjelaskan satu persatu mulai dari bahaya hutang. Hutang dianggap sepele oleh sebagian besar manusia, bahkan dijadikan sebuah kebiasaan padahal dalam hadits pun dijelaskan “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali utangnya” (Hadits Riwayat Muslim). Contohnya penggunaan credit card. Padahal inilah produk unggulan dari para setan dan koleganya yang fungsinya hampir sama seperti fiat money. Mengapa bisa demikian? Tentu saja bisa, karena transaksi dengan credit card adalah transaksi hutang dimana ada keharusan membayar bunga pada saat jatuh tempo dan pembayaran denda jika terlambat membayarnya, sehingga berakibat penggandaan uang yang beredar. Dampak yang lebih ekstrim dari hutang ini adalah terjadinya perbudakan. Dimana pihak yang berkuasa bisa dengan semena-mena memperbudak pihak yang lemah, tentu saja dengan kekuasaan yang mereka miliki.

Bab tiga membahas tentang The Green Evil yap istilah itu ditujukan untuk dollar dimana hampir semua Negara mempunyai devisa dalam dollar. Mengapa bisa seperti itu? Perhatikan ilusi berikut dollar digambarkan seperti cek kosong dan yang menerbitkan adalah kolega setan yang terpandang dan terhormat sehingga para penerima cek pun merasa tidak perlu untuk mencairkan cek tersebut toh kalau mereka memerlukan biaya mereka tinggal memberikan cek tersebut ke orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka dan begitu seterusnya dan itulah mengapa banyak sekali yang menggunakan dollar yang berharga laiknya emas (as good as gold). Siapa sih yang membuat dollar bisa berharga seperti emas? Jawabannya adalah The Federal Reserve System atau disingkat Federal Reserve atau pendeknya The Fed yang dibawah paying Federal Reserve ACT, 1913. Dan yang punya bukan lah Departemen Keuangan (U.S. Treasury) melainkan sekelompok pemilik swasta  

Bab empat, menjelaskan bagaimana solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi konspirasi besar yang telah dideskripsikan sebelumnya yaitu kembali kepada sistem emas. Karena logam mulia ini menempati kedudukan yang tinggi, boleh dibilang seperti mata uang surga (Heaven’s Currency), karena fungsinya dalam menjaga keadilan yang menjadi salah satu ciri utama penghuni surga. Selain itu emas juga mempunyai sifat yang istimewa dibandingkan dengan logam yang lain, diantaranya tidak bisa diubah dengan bahan kimia lain, emas tidak terpengaruh oleh air dan udara, emas tidak berkarat, termasuk logam lunak sehingga mudah ditempa, dan emas dikenal sebagai logam yang paling berat. Dan satu hal lagi yang menjadikan emas patut dijadikan sebagai alat transaksi yaitu karena nilainya yang stabil anti inflasi, tidak seperti uang kertas.

Bab lima dan merupakan bab yang terakhir terdapat hal-hal yang tersurat sebagai harapan dari penulis akan adanya para pembebas dari belenggu dan konspirasi yang ada yang dikenall dengan sebutan El Libertador. Merekalah yang melakukan kampanye perlawan terhadap sistem setan yang mencekik. Mereka menyuarakan perlunya sistem baru, sistem yang mana tak lebih merupakan duplikasi terhadap sistem perbankan yang biasa disebut sebagai perbankan Islam. Tidak hanya itu saja, El Libertador mengusung ide menggunakan kembali standard emas. Tentu saja hal itu membuat kegusaran para setan semakin bertambah, karena melalui kedua sistem tersebut ketiga pillar yang sudah didesain oleh para setan dan koleganya dapat dengan mudah dirobohkan.

Buku ini menarik, bukan hanya dari isinya yang menggelitik, tetapi juga karena penuturannya yang segar . Gaya penulisan yang khas dari penulis plus gambar-gambar kartunnya, membuat pembaca seakan-akan berdialog dengan setan.  Konten ekonomi disajikan secara sederhana, nyaris seperti kisah. Pembaca juga disuguhi fakta-fakta yang menyadarkan, apakah kita dipihak korban, atau jangan-jangan dipihak setan. Buku ini penting dibaca, terutama oleh kalangan pemerintahan, anggota dewan, pengamat ekonomi, dosen, mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat, dan siapa pun yang peduli pada kebangkitan bangsa dan negara dari jeratan keuangan setan.


ayo baca dan jadilah El Libertador bagi ummat di seluruh dunia untuk kesejahteraan kita semua.


Ekonomi Syariah! BISA!!!!
Allahu Akbar!

Sejarah Universitas Gunadarma


SEJARAH UNIVERSITAS GUNADARMA




            Perjalanan panjang telah di tempuh oleh UNIVERSITAS GUNADARMA.awal mulanya pembentukan universitas ini di mulai oleh Sekelompok ahli ilmu komputer di Indonesia yang mendirikan pusat pendidikan komputer yang berbentuk akademik dengan nama Akademi Sains dan Komputer. Pada hari jumat tanggal 7 agustus 1981, lalu didirikanlah sebuah pendidikan komputer dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menampung 94 orang mahasiswa. Dan pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 1981, kuliah pertama pun dimulai. Kuliah ini pun berkembang sehingga menuntut suatu wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika, wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.


            Pendidikan komputer dan matematika ini pun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni dari wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari Kamis, tanggal 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk dijadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada hari Senin, tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 1984, melalui surat keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam nama sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981 melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984, tanggal 9 Juli 1984, serta tanggal 10 Juli 1984, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.
Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah III. Pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepada STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada hari Jumat, tanggal 28 September 1984, diselenggarakanlah oleh Gunadarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada hari Selasa, tanggal 24 September 1985, dan pada hari Jumat, tanggal 26 September 1986. Sampai di sini, kita mulai melihat STKG ini berkembang di beberapa dimensi serta bersama itu, kita melihat perkembangan itu dari dimensi ke dimensi.


            Dimensi pertama adalah dimensi program pendidikan. Pada dimensi ini, STKG mulai memperoleh kemajuan yang cukup pesat. Pada hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 1985, melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0424/O/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma. Bersamaan dengan itu, STKG berubah menjadi STMIK Gunadarma. Secara lebih rinci lagi, di dalam status terdaftarnya itu, Gunadarma dapat mengasuh dua jenjang pendidikan yakni jenjang pendidikan tinggi strata satu (S1) serta jenjang pendidikan tinggi strata nol (S0) dalam bentuk diploma tiga (D3).
Bersama status itu, sekolah tinggi ini mengasuh dua jurusan yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan Jurusan Teknik Komputer (TK). Setiap jurusan memiliki satu program studi yang memiliki nama yang sama dengan jurusannya itu. Demikianlah pada Jurusan Manajemen Informatika terdapat Program Studi Manajemen Informatika untuk jenjang S1 dan D3 serta pada Jurusan Teknik Komputer terdapat Program Studi Teknik Komputer untuk jenjang S1 dan D3. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut, pada hari Selasa, tanggal 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh status baru dari Yayasan Pendidikan Gunadarma.


 `          Pada hari Selasa, tanggal 13 Januari 1987, untuk pertama kali, STMIK Gunadarma menyelenggarakan sidang ujian sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Sidang ujian kedua untuk tiga mahasiswa berikutnya, diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 16 Januari 1987. Dan sidang ujian ketiga yang diikuti oleh empat mahasiswa diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 21 Januari 1987. Kalau pada tahun 1984, 1985, dan 1986, perguruan tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan wisuda setara sarjana muda, maka pada tahun 1987 ini, STMIK Gunadarma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan wisuda sarjana yang pertama.
Untuk mengukuhkan ujian sarjana itu, maka mulai hari Selasa, tanggal 16 Juni 1987, untuk pertama kalinya, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Ujian Negara Cicilan (UNC). UNC pertama ini berlangsung dalam status terdaftar. Sejak itu, terjadilah maraton di antara sidang ujian sarjana, ujian negara cicilan, dan wisuda. Gabungan dari semua unsur itu menghasilkan sarjana manajemen informatika dan sarjana teknik komputer lulusan STMIK Gunadarma yang terus bercurahan ke dalam masyarakat.
Sidang ujian sarjana ke-4, ke-5, ke-6 berlangsung pada hari Selasa, tanggal 29 September 1987, pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 1987, pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1987. Dan sidang ujian sarjana ini pun terus berlangsung sehingga pada bulan Maret 1996, STMIK Gunadarma telah melampaui sidangnya yang ke-200. Ujian negara cicilan kedua, ketiga, keempat, berlangsung mulai hari Senin, tanggal 1 November 1987, mulai hari hari Senin, tanggal 20 Juni 1988, mulai hari Senin, tanggal 12 Desember 1988. Dan ujian negara cicilan ini pun terus berlangsung pada setiap semester sampai sekarang ini. Wisuda sarjana kedua, ketiga, keempat, berlangsung pada hari Selasa, tanggal 16 Februari 1988, pada hari Sabtu, tanggal 21 Januari 1989, pada hari Sabtu, tanggal 17 Februari 1990. Dan demikianlah, wisuda terus berlangsung, dari setahun sekali menjadi setahun dua kali, sehingga mencapai wisuda ke-14 yang berlangsung pada bulan April tahun 1996 ini.


            Kemajuan di dimensi ini tidak hanya sampai disitu. Pada 4 Januari 1988, malalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 006/0/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi status Diakui. Dan pada 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/0/1989, Status kedua program studi tersebut dinaikkan menjadi Status Disamakan.
Pengembangan program pendidikan terus berlangsung. Selain program penididikan jenjang D3 dan S1, perguruan tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.


            Di samping bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke bidang lain. Pada 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau lebih dikenal dengan STIE Gunadarma. Dalam STIE Gunadarma ada dua jurusan, yaitu jurusan Manajemen dan jurusan Akuntansi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada tanggal 16 Juni 1990.


            Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari status terdaftar memperoleh status Diakui dan kemudian status Disamakan. Sampai bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali wisuda. Selanjutnya bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.
Di bidang sarana dan prasarana, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau awalnya lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu itu lokasi bertambah dengan kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba.


            Pada 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok dan pada 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di kampis Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di kampus itu bertambah. Selain di Pondok Cina, prasarana kampus juga dipersiapkan di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus tersebut belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Setelah mengembalikan kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. di samping kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.


            Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Kases UI di dekat Pondok Cina. Pada bulan September 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.
Sarana dan prasarana lain adalah Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang terbentuk sejak zaman PPIK, maka pada 16 Desember 1986 Gunadarma meresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada 23 Maret 1987 Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada 18 Maret 1989.
Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliah pun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.


            Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali ke pemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.
Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.


            Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.


            Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.
            Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.
            Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran. Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.
            Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.
Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.
            Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.
Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.
            Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.
            Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.
Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.
Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.
            Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.
            Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.
Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.
Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas

Gunadarma oleh pihak luar.
Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.
Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.
Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.
Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.

VISI

“Menjadi Unverisitas tekhnologi berbasis yang terkemuka di indoneia serta Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional.

MISI

“Memberi kontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan meningkatkan kemakmuran rakyat,menyumbang pendidikan yang bermutu tinggi pada masyarakat sebagai sarana untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas,professional,kompeten dan sesuai dengan kebutuhan bangsa untuk saat ini dan yang akan dating,memainkan peranan penting dalam ilmu yang berbasis tekhnologi informasi dan pengembangan tekhnologi,memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melalui pengenalan,pengalihan dan penyebaran ilmu pengetahuan yang relevan untuk mencapai kulaitas standar Nasional dan Internasional perguruuan tinggi dapat berfokus kepada integrasi “Teknologi informasi dalam setiap aspek kehidupan manusia.

Serta :

 1.Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.


ARTI LAMBANG


Tangkai Obor Berdiri Tegak
melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa
Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam
Kobaran Api yang Kuning Keemasan
menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut
ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat
Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan
Bingkai Segi Lima
menyatakan bahwa universitas gunadarma berazaskan pancasila

 

Profil
  
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, komputer dan telekomunikasi yang sangat cepat dan dinamis memberikan dampak yang sangat luas terhadap masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi pada aspek sumber daya manusia (SDM) adalah tersedianya SDM yang berkemampuan dan berkemauan dalam penguasaan teknologi informasi, termasuk aspek penerapan atau implementasinya pada berbagai bidang keilmuan dan kehidupan. Tujuan tersebut masih memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, yaitu dalam bentuk fasilitas komputer yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan fasilitas pendukung lainnya.
Universitas Gunadarma adalah salah satu institusi pendidikan yang dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi selalu mempelajari, meneliti, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis teknologi informasi. Visi dan orientasi tersebut salah satunya diterjemahkan secara teknis dan operasional dalam bentuk kurikulum pendidikan yang memasukkan aspek penerapan teknologi informasi untuk setiap mata kuliah. Luasnya bidang kajian, yang tercermin dalam 6 (enam) fakultas, dan spektrum teknologi informasi menyebabkan muatan teknologi informasi untuk masing-masing mata kuliah tersebut masih kurang dan sangat dibatasi kurikulum pendidikan yang ruang lingkupnya sudah ditetapkan batas-batas kajiannya. Hal ini memerlukan bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk civitas academica diluar kegiatan perkuliahan dan praktikum, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan ketrampilan penguasaan teknologi informasi di berbagai bidang, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat atau dunia kerja.
Lembaga Pengembangan Universitas Gunadarma melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai struktur yang telah ditetapkan pimpinan Universitas Gunadarma. Lembaga Pengembangan di Universitas Gunadarma berjumlah 6 (enam) lembaga pengembangan, yaitu:
  1. Lembaga Pengembangan Komputerisasi (LePKom) http://lepkom.gunadarma.ac.id
  2. Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi (LePMA)  http://lepma.gunadarma.ac.id/
  3. Lembaga Pengembangan Teknologi (LePTek)  
  4. Lembaga Pengembangan Teknik Sipil dan Perencanaan (LePTSP)  http://leptsp.gunadarma.ac.id
  5. Lembaga Pengembangan Sastra dan Bahasa (LePSaB)  http://lepsab.gunadarma.ac.id
  6. Lembaga Pengembangan Psikologi (LePPsi)  http://leppsi.gunadarma.ac.id
Setiap Lembaga Pengembangan dibantu oleh laboratorium Pengembangan yang secara struktural berada dibawah koordinasi Lembaga Pengembangan. Tugas dan tanggung jawab utama Lembaga pengembangan adalah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk mahasiswa di luar kegiatan kuliah dan praktikum. Kegiatan tersebut merupakan pembekalan materi kepada mahasiswa sebelum mereka lulus dari Univesitas Gunadarma. Materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan lebih dititkberatkan pada peningkatan ketrampilan dengan menerapkan teknologi informasi dengan tetap menjaga konsistensi dan relevansinya dengan kurikulum Fakultas. Peserta pelatihan adalah mahasiswa Universitas Gunadarma dan pelatihan ini merupakan syarat untuk mengikuti sidang (D3 dan S1) tanpa ada batasan jumlah semester minimal yang sudah diambil dengan ketentuan wajib mengikuti 1 (satu) jenis kursus dan 1 (satu) jenis workshop yang relevan dengan bidang ilmunya. Walaupun demikian, peserta diharapkan mempunyai dasar teori dan ketrampilan memadai sesuai dengan materi pelatihan yang akan diikutinya.

 untuk selengkapnya bisa anda lihat semua dii :